Serpihan rasa lima tahun silam masih membekas. Ingatanku tak bisa terbendung ketika Mas Bayu menemaniku waktu itu untuk main futsal. Tak lupa juga ketika dia mengantarkanku pergi pertandingan, hingga semua peristiwa penting tentangnya dan terakhir kali ketika ia merawatku di rumah sakit. perasaan sayang itu masih ada dan tak berubah dari lima tahun silam. Aku masih melihatnya sebagai sosok kakak yang tak ingin jauh. Di tengah suara doa-doa yang tak ku mengerti artinya, aku melihat Mas Bayu sangat serius. Raut wajahnya tak bisa menyembunyikan bahwa ia sangat kehilangan seseorang. Aku duduk bersila di sampingnya berusaha ingin menghibur, tapi bingung dengan cara apa. Karena sekarang tak hanya Mas Bayu yang harus aku bantu hatinya untuk pulih, melainkan sosok kecil yang sekarang duduk di pangkuanku. Ucapan doa-doa yang semakin mendayu membuat semua orang larut dalam kesakralan. Beberapa di antaranya mencicipi makanan yang sudah dihidangkan. Aku mengingat kembali pertemuan awal kami d...
Cerita ini mewakili perasaanmu yang tak tersampaikan