Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Cinta Suci dari Mina

Aku tertunduk diam. Suara pengkhutbah terdengar menggebu-gebu, lantang, kadang juga terdengar bergetar. Tampak sekali dia lihai memainkan kalimat demi kalimat sesuai emosi pesan yang ingin dia sampaikan. Sayangnya, aku tak dapat menyaksikan dia secara langsung, karena posisi ada di Serambi Masjid. Salat Jumat masih mematuhi protokol kesehatan, sehingga masjid yang biasa muat jamaah di dalam, serambi pun jadinya penuh. Ada juga yang sampai duduk di jalan raya. Petugas masjid sengaja menyiapkan portal supaya akses kendaraan depan masjid tertutup sementara. “Jamaah Salat Jumat yang dirahmati oleh Allah..” begitulah kalimat jeda yang sering dipakai oleh pengkhutbah untuk melanjutkan isi khutbah. “Allah telah gantikan Ismail dengan seekor hewan sebagai hadiah pada Ibrahim atas ketataannya pada perintah-Nya”. Ucapnya terdengar syahdu. Pengkhutbah berhasil menyeret imajinasiku untuk membayangkan peristiwa bersejarah dalam ajaran Islam itu. Aku sering mendengarnya setiap menjelang bulan Dzulhi

Teman Kamu

Tak pernah membayangkan pada aku menyaksikan sebuah situasi yang luar biasa membuat gagap jagat raya. Situasi yang membuat semua orang dipaksa untuk berdiam diri di rumah, jaga jarak dengan lingkungan sosial. Pekerjaan yang melibatkan interaksi fisik pun dihentikan. Kedekatanku dengan kamera DSLR pun harus berhenti bergerak. Alat itu kini tergeletak di dalam lemari kaca. Sungguh, situasi yang sangat sulit dijalani. Kamera bukan lagi alat pendukung karirku. Kamera sudah menjadi bagian dari hari-hari yang penuh dengan karya dan kolega. Rasanya, dunia begitu mengasikkan ketika tanganku sudah menggenggam alat itu. Banyak sudut pandang kehidupan yang bisa ku tangkap dengan estetis melalui kamera milikku. Ku pikir, kamera menjadi jawaban atas banyak hal dalam hidup yang sulit terjelaskan oleh kata-kata. Namun hari ini, bulan ini, dan situasi sekarang ini, kameraku tak berdaya. Ia berdiam diri di tempatnya selama dua bulan lebih. Ku hanya bisa bermain-main atau memandanginya dengan pikiran-