Aku tertunduk diam. Suara pengkhutbah terdengar menggebu-gebu, lantang, kadang juga terdengar bergetar. Tampak sekali dia lihai memainkan kalimat demi kalimat sesuai emosi pesan yang ingin dia sampaikan. Sayangnya, aku tak dapat menyaksikan dia secara langsung, karena posisi ada di Serambi Masjid. Salat Jumat masih mematuhi protokol kesehatan, sehingga masjid yang biasa muat jamaah di dalam, serambi pun jadinya penuh. Ada juga yang sampai duduk di jalan raya. Petugas masjid sengaja menyiapkan portal supaya akses kendaraan depan masjid tertutup sementara. “Jamaah Salat Jumat yang dirahmati oleh Allah..” begitulah kalimat jeda yang sering dipakai oleh pengkhutbah untuk melanjutkan isi khutbah. “Allah telah gantikan Ismail dengan seekor hewan sebagai hadiah pada Ibrahim atas ketataannya pada perintah-Nya”. Ucapnya terdengar syahdu. Pengkhutbah berhasil menyeret imajinasiku untuk membayangkan peristiwa bersejarah dalam ajaran Islam itu. Aku sering mendengarnya setiap menjelang bulan Dzulhi
Cerita ini mewakili perasaanmu yang tak tersampaikan