Ponselku sepi. Tak ada chat dari siapa pun. Rasanya aneh ketika setiap hari selalu saja ada pesan yang terkadang mengganggu dari orang yang sama, tiba-tiba hilang. Awalnya aku baik-baik saja karena memang di kantor lagi banyak kerjaan. Tapi sampai jam makan siang, tidak ada notifkasi dari nama yang ku tunggu. Aku pikir semua akan segera membaik seperti biasanya. Ini sudah hari kedua, tetap sepi. Ku geser layar ponselku untuk melihat Instagramku. Barang kali ada notifikasi yang tidak terbaca di sana, hasilnya sama. Pindah ke Facebook, tetap tak ada messanger yang masuk. Malah yang ada telepon dari nomor yang tidak ku kenal. Tapi aku bisa menebak, pasti mau menawarkan kartu kredit. Frustasi sendiri jadinya. “Muka kamu kusut begitu, Ris? Berantem lagi sama Citra?” tiba-tiba Nayah duduk di depanku sambil membawa semangkok mie ayam. Dia tampaknya sudah bersiap menjadi psikolog handal. Kerudungnya dirapikan, gaya duduknya dibuat elegan mungkin. Aku tak menjawab pertanyaannya
Cerita ini mewakili perasaanmu yang tak tersampaikan