Langsung ke konten utama

Waalaikum Salam New Normal

Wabah Covid-19 belum usai. Hanya saja kondisi darurat, karantina wilayah, dan slogan di rumah saja mulai mengendur. Keramaian kota mulai tampak. Aktivitas orang mulai seperti biasa. Sedangkan grafik pasien positif belum melandai. Pemerintah mulai menerapkan istilah New Normal. Biarlah Herd Humanity berlaku.

New Normal mulai melangkahkah kaki menapaki dunia baru. Ia membawa nilai dan norma baru terkait kesehatan dan aktivitas manusia di bumi. Apa itu? Jaga jarak, gunakan masker, dan sedia cairan antiseptik. Sebelum masuk perkantoran atau transportasi publik wajib dicek suhu tubuh. Aktivitas orang boleh normal seperti biasa, namun gerak tetap terbatas. Tak ada lagi kebiasaan salaman atau cium pipi kanan kiri.

Assalamualaikum wahai manusia.. begitulah kira-kira sapaan untuk manusia yang mulai aktivitas lagi di luar rumah untuk bekerja, sekolah, hingga ibadah. Ia telah siap membawa manusia pada peradaban yang tak terbayangkan sebelumnya.

Bagaimana keluarga cerpend.com kabarnya?

Begitulah kira-kira pertanyaan dari pembaca mulai rindu dengan tokoh-tokoh yang hadir dalam blog cerita pendek tersebut. Pembaca tampaknya juga penasaran hal apa saja yang dilakukan penulis sehingga lama tak muncul memberikan kesegaran cerita mengisi pandemi.

"Hai Author, gimana kabarnya Anna dan Billy?" Ucapnya sambil merapikan posisi masker yang mulai tak estetis.

Ah Anna dan Billy ya..

Kabar terakhir, mereka tampaknya sedang berbahagia karena akan hadir anggota baru dalam keluarga kecil mereka. Anna mulai membatasi diri untuk beraktivitas di luar, tubuhnya pun mulai ringkih. Selera makan berkurang. Tampaknya menjadi hal lazim dialami oleh calon ibu di trimester pertama. Billy semakin semangat untuk mencari uang demi menantikan kehadiran anak pertamanya. Hampir ia tak beranjak dari laptop karena mendapat banyak tawaran untuk menjadi pembicara online terkait cinematography yang memang menjadi keahliannya. Ia juga mulai aktif mengelola sosial media Instagram guna keperluan bisnis. Pandemi Covid-19 memang membuatnya membatasi diri keluar rumah. Walaupun pemerintah sudah menetapkan New Normal, Billy mulai memikirkan untuk melakukan aktivitas kerjanya melalui virtual. Tentu ada beberapa yang tidak bisa dilakukan virtual, seperti pengambilan gambar.

Ah cukuplah sepenggal kehidupan mereka diumbar. Lebih enak kalau ada sesi tersendiri untuk menceritakan kehidupan pasangan romantis pilihan pembaca. Yang jelas mereka sangat siap menjalani kehidupan New Normal.

Salah satu pembaca bernama Kaila mulai kepo dengan kelanjutkan kisah Elang dan Pipit. Terakhir dia membaca bahwa keduanya dipertemukan kembali setelah sekian lama hilang komunikasi.

"Kapan cerita itu berlanjut?" Tanyanya pada penulis yang rebahan.

Elang dan Pipit memang masih jalan di tempat. Lebih tepatnya mereka masih tak percaya bahwa akan dipertemukan lagi di masa depan. Mereka pikir hari itu tidak pernah terjadi. Berhubung sedang pandemi, maka pertemuan selanjutnya pun ditunda dulu ya. Fokus menyiapkan karir masing-masing dulu. Situasi sulit seperti sekarang, tampaknya kok kurang pas kalau mereka dibuat baper-baperan.😁

Anto seorang pramugara yang sempat melayani Calvin dalam penerbangan Jakarta-Surabaya pun menanyakan kisah mengharu biru antara Calvin, Bayu, dan Tania. Eh sekarang ada Bahran juga loh. Terakhir cerita dibuat, Tania akan segera menikah ya? Baiklah. Kabar tersebut cukup membuat Bayu bimbang. Ia ingin hadir bersama Bahran, anaknya. Hanya saja hatinya tak siap melihat orang yang masih memiliki tempat spesial di hatinya bersanding dengan lelaki lain. Tapi benarkah Tania akhirnya menikah? Eh tunggu ceritanya di sesi tersendiri ya. Calvin gak mau ada bocoran di awal. Kalau sampai bocor, dia akan ngambek pada penulis. 😁

Nabila dan Amir pun masih terganjal restu orang tua. Mereka harus bersabar dulu menyibukkan diri dengan aktivitas. Lagipula mau nikah cepat kan gak bisa mengadakan pesta. Sebaiknya jangan ganggu dulu mereka menabung, siapa tahu mereka tertarik untuk pesta resepsi di GBK dengan mengundang banyak orang kayak rencana pernikahannya Aurel dan Atta.

Dinda dan Gama apakah masih HTS-an?

Hei, mereka itu hanya berteman. Gama adalah teman terbaik bagi Dinda. Gak tahu ya kalau ternyata New Normal bisa merubah pendirian Dinda mengenai hatinya yang sejatinya pun ada beragam pertanyaan aneh tentang Gama. Kalau soal Gama, sudah bisa ditebak, cowok itu tidak akan berani merusak persahabatan yang terjalin lama. Perasaan sayangnya ke Dinda bisa jadi hilang dengan seiringnya waktu. Begitulah pikir Gama, tak tahu saja bahwa ia memiliki peluang juga ia lebih berani melangkah. Tentu resikonya harus ditanggung juga ya.

Eh Thor.. pengantin baru gimana kabarnya? Tulis Neti pecinta drama Korea yang sehari-hari mantengi series.

Maksudnya Lala dan Yoga? Ehem.

Mereka berdua menikmati bulan madu di Malang. Lebaran kemarin pun tidak bisa pulang ke Lamongan. Alhasil, kehidupan mereka pun belum banyak bisa diceritakan. Kita doakan saja masa New Normal ini mereka pun dikasih momongan.

Tentu masih banyak tokoh yang menunggu diceritakan lagi kisahnya. Kalau ditanya apakah mereka siap menghadapi New Normal? Tentu, mereka adalah orang-orang kuat yang siap menghadapi situasi apa pun.

Eh, Putri apakah jadi menikah? Dimas, anaknya Pak Haji Badrun teringat dengan sosok yang kisahnya cukup menyayat hati.

Dimas, kamu tanya begitu tujuannya apa? Jangan merusak rumah tangga orang ya. Jelas lah mereka akhirnya menikah. Tunggu saja kisah selanjutnya dengan keluarga itu.

Baik. Sekali lagi ditegaskan, tokoh-tokoh imajiner Cerpend.com menjawab salam dari New Normal.

Waalaikum Salam New Normal. Kami semua siap mengikuti aturan baru, nilai dan norma baru. Bukankah mereka yang bertahan adalah yang mampu menyesuaikan diri?

Penulis rasa cukup ya ucapan salam kembali untuk New Normal yang mulai menyapa kehidupan di tahun 2020 ini. Doakan saja penulis punya imajinasi yang bagus untuk menghadirkan tokoh-tokoh di atas sebagai cerita yang menarik.

Tak ada salahnya penulis memberi sepatah dua kata untuk pembaca.

"Hidup ini memang susah ditebak. Maka jangan sibuk dengan menebak ini dan itu. Jalani saja, maka akan tahu ke mana langkah diarahkan oleh semesta. Jangan lupa berdoa ke Tuhan. Apa pun takdir yang kemudian hadir, maka yakini itulah yang terbaik seketika itu. Setuju?"

Tak ada yang lebih baik dari kita terus berperasangka baik sama Tuhan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Singgah

Usai membahas tentang Pare. Amir kali ini menceritakan tentang kehidupannya di Plantinum Camp. Sebuah asrama yang berfungsi untuk tinggal sementara para pelajar bahasa Inggris. Ada beberapa aturan ketat yang perlu dipatuhi oleh penghuni. Salah satunya, wajib menggunakan bahasa inggris selama berada di lingkungan asrama. Oh iya, pemimpin Asrama adalah Mister Gio. Dia juga seorang pengajar di lembaga kursus Platinum. Namun, selama Amir tinggal di asrama tersebut, lebih banyak waktu yang dipilihnya untuk belajar di lembaga lain. Satu kamar berisi antara 4 hingga 6 orang. Kalau sedang musim libur sekolah, bisa lebih dari itu. Nah, di awal masuk, kondisi kamar masih normal. Selang dua minggu kemudian, datanglah rombongan anak SMP dan SMA yang memilih liburannya dengan belajar bahasa Inggris. Jadilah, kamar yang awalnya diisi 4 orang bertambah. Tapi bukan masalah besar. Justru ada perasaan senang karena tambah teman. Suasana keakraban di Platinum Camp selayaknya rumah. Walaupun baru kenal,

Waktu Bersamamu

Ilustrasi Copyright : Evan S. Aku berjalan penuh semangat menuju ruang tunggu Bandara Soekarno Hatta Terminal III. Aku akan melakukan penerbangan ke Surabaya, menjemput Oma yang ingin merayakan Natal di Jakarta. Ku lihat ornamen natal sudah mulai menghiasi sudut-sudut Bandara. Pemandangan ini memang sudah biasa aku lihat di ruang-ruang publik. Aku bersyukur tinggal di Indonesia, karena walaupun agama yang aku anut adalah minoritas, tetapi mendapatkan sikap baik dari negara dan masyarakat lainnya. Jujur, masih banyak kasus diskriminasi di daerah lain terkait susahnya mendirikan Gereja. Aku pikir itu hanya masalah waktu, kita semua pada akhirnya akan saling dewasa menyikapi perbedaan. Mengingat masalah sikap dewasa terhadap perbedaan, aku jadi teringat seseorang. Dia pernah menjadi bagian penting dalam hidupku, keluargaku, dan khususnya bagi Kak Tania. Sudah lama aku tak mendengar kabar tentangnya. Oh, aku salah. Bahkan dia tak pernah mengucapkan selamat tinggal kepadaku.

Misi Rahasia Din Part 5

Masuk UKM Teater menjadi pilihanku. Dunia yang sudah aku impikan sejak SMA, hanya saja di sekolahku tak ada kegiatan ekstra tersebut. Kalau mengikuti kegiatan di luar sekolah seperti kelompok seni di Taman Ismail Marzuki, tentu biasanya lebih mahal. Makanya dulu aku biasa membuat drama sendiri di kamar. Eh tidak juga, kegiatan 17 Agustus, aku turut berpartisipasi membuat opera bersama teman-teman Karang Taruna. Lita, panggil saja aku Lit. Kalian yang sudah baca cerita sebelumnya, pasti tahu bahwa aku temannya Lisa. Kami memang tak terpisahkan. Hampir semua perkuliahan kami sekelas. Hanya saja ketika kami memutuskan masuk UKM yang berbeda, mulailah susah menyempatkan waktu untuk jalan berdua. “Ini kita belum pada punya cowok loh Lit.” Begitulah Lisa menyindirku dengan waktu yang mulai menyita kebersamaan kita. “Tenang kok, aku gak bakal lupa sama teman sebaik kamu.” Ucapku memberikan dia jaminan. “Janji ya?” ucapnya sambil mengacungkan jari kelingkingnya. “Ih, kayak bocah pakai b